Cara merawat tanaman hias Maranta

 

Photo Credit

Maranta termasuk tanaman tropis

Maranta adalah jenis spesies dari keluarga Marantaceae dan dinamai Bartolomeo Maranna, seorang dokter dan ahli botani Italia abad ke-16. Dia mengatur pengetahuannya tentang farmakologi botani berdasarkan nomenklatur, identifikasi spesies, dan khasiat obat.

‘Prayer plant’ adalah ungkapan sehari-hari yang merujuk pada anggota genus Maranta, yang terkait erat dengan genus Calathea. Bahkan, keduanya dianggap sebagai “tanaman doa”. Nama itu berasal dari kecenderungan tumbuhan dalam famili ini untuk membungkuk atau “berdoa” di malam hari. Beberapa tanaman doa yang paling populer untuk ditanam adalah Maranta leuconeura atau M. Leuconeura ‘Tricolor’. Banyak spesies Maranta menghasilkan asam rosmarinic, yang merupakan salah satu senyawa aktif dalam rosemary yang memberikan aroma khas pada rosemary.

 

  • Faktor kelembapan
    Kelembapan yang dibutuhkan sangatlah tinggi, sekitar 70 – 95%, dan untuk kebutuhan suhu pada 21° – 35°C , kemudian cahaya hanya 50% -70%.
  • Media Tanam untuk Maranta
    Maranta membutuhkan banyak oksigen di dalam tanah. Semakin besar akar maka semakin banyak pula oksigen yang dibutuhkan, terutama untuk pertumbuhan sel. Tentunya jika Caladium lebih menyukai lingkungan yang berpori. Berkat struktur material berongga, sirkulasi udara dan drainase bekerja dengan lancar. Selain itu, bahannya harus basah dan lembab. Pada dasarnya media harus mampu menyimpan air dan tidak mudah memadat. Media padat menyebabkan air menggenang, mengakibatkan aerasi yang buruk. Gejala muncul, daun dan batang layu. Akar yang sehat biasanya berwarna putih dan berbulu halus. Dengan sedikit aerasi, akar putih menjadi coklat, lalu hitam. Jumlah rambut akar berkurang atau tidak ada. Meskipun berfungsi untuk menyerap nutrisi. Selain masalah aerasi, media padat juga dapat menyebabkan pembusukan bakteri dan jamur.
    a.Media Tunggal
    Media yang dimaksud adalah media yang tidak tercampur oleh bahan baku lain, diantaranya adalah media humus andam, sekam mentah, atau cocopeat. Sehingga yang digunakan hanya satu media saja. Namun karena umumnya masih memiliki kekurangan, media tanam tunggal ini jarang dipilih oleh para penghobi.
    b. Media campuran
    Maranta tumbuh baik pada media campuran dari sekam mentah, sekam bakar, dan humus daun bambu yang telah diayak masing-masing menjadi satu bagian media tanam. pastikan selalu media tanam yang ingin digunakan bersifat porous. Jenis media tanam yang memiliki porositas tinggi, seperti pumice (batu apung), perlite, pasir malang kasar, atau pine barks (kulit pinus).
  • Penyiraman
    Untuk menjaga kesuburan tanaman maranta, tumbuh subur dalam cahaya tidak langsung sedang hingga terang. Tidak cocok untuk sinar matahari langsung yang intens.
  • Penjemuran
    Tanaman hias maranta perlu dijemur secara rutin di bawah sinar matahari langsung pada pagi hari. Anda bisa menjemurnya setiap satu minggu sekali. Penjemuran berguna agar proses fotosintesis berjalan dengan lancar.
  • Pindah Pot (Repotting)
    Pemindahan atau penggantian pot dilakukan ketika tanaman sudah tampak tidak proposional antara tanaman dengan wadah (pot), biasanya dalam kurun waktu 6 bulan – 12 bulan.
  • Pemisahan Anakan
    Tanaman maranta berumur 4 bulan keatas, biasanya sudah menghasilkan banyak tunas baru, tunas yang sudah menghasilkan daun dapat dipisahkan dari tanaman induk, Siapkan pot dengan ukuran yang sesuai dengan tanaman baru.

 

Setelah mempelajari cara menanam dan merawat tanaman hias maranta, segeralah mulai menanam tanaman hias di rumah dan jadikan hobi yang menyenangkan karena banyak manfaatnya. Jika teman BINA ingin membeli salah satu tanaman dan konsultasi terkait tanaman, teman BINA bisa langsung berkunjung ke BINA Tropicals Store ya!

atau temui kami pada:

  1. website www.binatropicals.com
  2. Telp/ WA +62 851-7222-2420 click here
  3. DM on @binatropicals

 

 

Related Posts

Leave a Reply

id_IDIndonesian